Batuan sedimen merupakan batuan yang paling banyak menutupi permukaan bumi adalah 75%. Sedimen atau endapan terbentuk dari adanya pelapukan dan angkutanoleh gaya eksogen mirip angin, air, gletser atau gelombang. Asal mula atau genesa batuan sedimen pada dasarnya adalah sedimen itu sendiri.
Sedimen tersebut kemudian berganti bentuk menjadi batuan atau diagenesa setelah lewat serangkain proses ialah Litifikasi-Kompaksi-Sementasi-Rekristalisasi. Salah satu jenis batuan sedimen umum di permukaan bumi yaitu konglomerat. Kamu pasti sering menemukannya bila ke sungai. Bagaimana proses terbentuknya batu keonglomerat?. Baca juga: Geografi kota Yerusalem
Litifikasi (Lithification) Merupakan proses dimana sebuah sedimen baru perlahan-lahan berkembang menjadi batuan sedimen. Saat fase ini, pergantian mulai terjadi baik secara kimia, fisika maupun biologi yang nantinya akan memengaruhi jenis sedimen tersebut saat pertama kali diendapkan.
Kompasi (Compaction) Akumulasi sedimen atau material lain secara terus menerus akan menjadikan hubungan agregasi diantara butir batuan menjadi lebih lekat dan air yang mengisi pori batuan akan terdesak keluar. Dampaknya yaitu volume batuan sedimen akan berkurang lebih kecil namun kompak dan keras.
Baca juga:
Fokus kerja geografer masa sekarang
Ragam bentuk permukaan bumi
Keuntungan dan kerugian energi geothermal
Faktor kepunahan flora dan fauna
Ilmuwan geografi paling besar sepanjang periode
Sementasi (Cementation) Keluarnya air dari pori batuan maka material yang terlarut di dalamnya akan mengendap dan merekat satu sama lain mirip halnya tembok yang direkat oleh semen. Material semen dapat berbentukkarbonat, silikat, oksida atau mineral lempung yang lain. Mekanisme ini mengakibatkan porositas sedimen menjadi lebih keci dari material sebelumnya. Baca juga: Kunci tanggapan UN Geografi 2017
Rekristalisasi (Recrystalization) Pada dikala sedimen terakumulasi, mineral yang kurang stabil akan mengkristal kembali dan menjadi stabil. Mekanisme ini biasanya terjadi pada watu gamping terumbu karang. Mineral aragonite (kerangka koral) akan perlahan berekristalisasi menjadi bentuk polimorf yaitu kalsit.
Adanya lingkungan oksigen membuat sisa materi organic akan menjadi CO₂ dan air sehingga sisa bahan organic tidak ada. Namun di lingkungan tanpa oksigen akan terjadi reduksi atau sisa material organic sehingga tubuh sedimen tidak seluruhnya rusak atau berganti. Baca juga: Sejarah geologi bumi ada 4 era
Gambar: disini, disini
Sedimen tersebut kemudian berganti bentuk menjadi batuan atau diagenesa setelah lewat serangkain proses ialah Litifikasi-Kompaksi-Sementasi-Rekristalisasi. Salah satu jenis batuan sedimen umum di permukaan bumi yaitu konglomerat. Kamu pasti sering menemukannya bila ke sungai. Bagaimana proses terbentuknya batu keonglomerat?. Baca juga: Geografi kota Yerusalem
Genesa Batu Konglomerat |
Kompasi (Compaction) Akumulasi sedimen atau material lain secara terus menerus akan menjadikan hubungan agregasi diantara butir batuan menjadi lebih lekat dan air yang mengisi pori batuan akan terdesak keluar. Dampaknya yaitu volume batuan sedimen akan berkurang lebih kecil namun kompak dan keras.
Baca juga:
Fokus kerja geografer masa sekarang
Ragam bentuk permukaan bumi
Keuntungan dan kerugian energi geothermal
Faktor kepunahan flora dan fauna
Ilmuwan geografi paling besar sepanjang periode
Sementasi (Cementation) Keluarnya air dari pori batuan maka material yang terlarut di dalamnya akan mengendap dan merekat satu sama lain mirip halnya tembok yang direkat oleh semen. Material semen dapat berbentukkarbonat, silikat, oksida atau mineral lempung yang lain. Mekanisme ini mengakibatkan porositas sedimen menjadi lebih keci dari material sebelumnya. Baca juga: Kunci tanggapan UN Geografi 2017
Batu konglomerate di sungai |
Adanya lingkungan oksigen membuat sisa materi organic akan menjadi CO₂ dan air sehingga sisa bahan organic tidak ada. Namun di lingkungan tanpa oksigen akan terjadi reduksi atau sisa material organic sehingga tubuh sedimen tidak seluruhnya rusak atau berganti. Baca juga: Sejarah geologi bumi ada 4 era
Gambar: disini, disini