Kabut merupakan butiran air dalam bentuk awan sederhana yang umurnya sangat pendek dan terdapat erat permukaan tanah.
Kabut terbentuk pada udara diatas tanah yang mempunyai suhu hambar, sehingga menjadikan udara di atasnya menjangkau titik bosan.
Para mahir meteorologi memiliki klarifikasi yang lebih mudah lagi tentang kabut, yaitu sebuah kondisi di lingkungan sekitar permukaan bumi yang cuma mempunyai jarak pandang di bawah 1 km.
Baca juga: Faktor cuaca iklim suatu kawasan
Kabut bisa terbentuk melalui beberapa proses berikut:
a. Kabut radiasi atau kabut permukaan, yaitu kabut yang dihasilkan di akrab permukaan tanah yang bersuhu masbodoh. Tipe kabut ini lazimnya cukup tipis dan terbentuk di sore menjelang malam hari.
Saat matahari terbit, kabut ini berangsur-angsur hilang karena permukaan bumi mulai menyerap panas dari sinar matahari. Baca juga: Rumus kepadatan penduduk
b. Kabut lereng gunung, terbentuk saat udara bergerak menuju daerah yang lebih tinggi. Saat udara ditekan untuk naik, udara akan terhambat oleh bentuk lereng yang permukaannya bersuhu dingin sehingga suu udara menjadi acuh taacuh.
Tipe kabut ini sering ditjumpai di kawasan perbukitan dan pegunungan. Baca juga: Sebaran teladan hujan di Indonesia
c. Kabut adveksi, adalah kabut yang terbentuk ketika udara mengalir di atas ebuah permukaan yag memiliki suhu berlawanan. Udara adveksi yang hangat bisa menciptakan kabut kalau massa udara ini bergerak di atas permukaan yang hambar.
Umumnya bentuk kabut ini mirip lapisan tipis yang memanjang alasannya adalah titik bosan terjadi di daerah konferensi antara udara hangat dan masbodoh dan letaknya sedikit di atas permukaan tanah.
d. Kabut evaporasi, ialah jenis tipe adveksi yang lebih khusus. Kabut ini terjadi saat kita mendapatkan udara dingin bergerak dan berada di atas permukaan air atau permukaan tanah yang hangat dan lembab.
Dalam suasana ini kabut terbentuk alasannya udara hasil penguapan air yang masuk ke dalam udara dingin dan menjadi jenih. Tipe kabut ini juga disebut kabut uap atua asap maritim. Baca juga: Kedudukan Planet di Tata Surya
e. Kabut frontal, adalah tipe kabut yang berhubungan dengan front cuaca khususnya front panas. Pada kondisi ini hujan yang turun dan masuk ke lapisan udara hangat diuapkan oleh lapisan ini sehingga mampu menambah jumlah uap air di atmosfer.
Kabut lalu terbentuk saat jumlah air pada lapisan hangat menjangkau titik jenuh. Baca juga: Cara menjawab soal desain geografi tipe HOTS
Gambar: pixabay
Kabut terbentuk pada udara diatas tanah yang mempunyai suhu hambar, sehingga menjadikan udara di atasnya menjangkau titik bosan.
Para mahir meteorologi memiliki klarifikasi yang lebih mudah lagi tentang kabut, yaitu sebuah kondisi di lingkungan sekitar permukaan bumi yang cuma mempunyai jarak pandang di bawah 1 km.
Baca juga: Faktor cuaca iklim suatu kawasan
Kabut di pegunungan |
a. Kabut radiasi atau kabut permukaan, yaitu kabut yang dihasilkan di akrab permukaan tanah yang bersuhu masbodoh. Tipe kabut ini lazimnya cukup tipis dan terbentuk di sore menjelang malam hari.
Saat matahari terbit, kabut ini berangsur-angsur hilang karena permukaan bumi mulai menyerap panas dari sinar matahari. Baca juga: Rumus kepadatan penduduk
b. Kabut lereng gunung, terbentuk saat udara bergerak menuju daerah yang lebih tinggi. Saat udara ditekan untuk naik, udara akan terhambat oleh bentuk lereng yang permukaannya bersuhu dingin sehingga suu udara menjadi acuh taacuh.
Tipe kabut ini sering ditjumpai di kawasan perbukitan dan pegunungan. Baca juga: Sebaran teladan hujan di Indonesia
c. Kabut adveksi, adalah kabut yang terbentuk ketika udara mengalir di atas ebuah permukaan yag memiliki suhu berlawanan. Udara adveksi yang hangat bisa menciptakan kabut kalau massa udara ini bergerak di atas permukaan yang hambar.
Umumnya bentuk kabut ini mirip lapisan tipis yang memanjang alasannya adalah titik bosan terjadi di daerah konferensi antara udara hangat dan masbodoh dan letaknya sedikit di atas permukaan tanah.
d. Kabut evaporasi, ialah jenis tipe adveksi yang lebih khusus. Kabut ini terjadi saat kita mendapatkan udara dingin bergerak dan berada di atas permukaan air atau permukaan tanah yang hangat dan lembab.
Dalam suasana ini kabut terbentuk alasannya udara hasil penguapan air yang masuk ke dalam udara dingin dan menjadi jenih. Tipe kabut ini juga disebut kabut uap atua asap maritim. Baca juga: Kedudukan Planet di Tata Surya
e. Kabut frontal, adalah tipe kabut yang berhubungan dengan front cuaca khususnya front panas. Pada kondisi ini hujan yang turun dan masuk ke lapisan udara hangat diuapkan oleh lapisan ini sehingga mampu menambah jumlah uap air di atmosfer.
Kabut lalu terbentuk saat jumlah air pada lapisan hangat menjangkau titik jenuh. Baca juga: Cara menjawab soal desain geografi tipe HOTS
Gambar: pixabay