Blogger Jateng

Peran JSON dan XML dalam REST API

API (Application Programming Interfaces) adalah seperangkat instruksi dan standar pemrograman yang memungkinkan dua sistem perangkat lunak yang berbeda untuk berkomunikasi satu sama lain. API REST (Representational State Transfer) khususnya juga telah muncul sebagai standar de-facto untuk merancang layanan web yang dapat diskalakan dan fleksibel. REST API menggunakan format pertukaran data untuk berkomunikasi antara klien dan server. JSON (JavaScript Object Notation) dan XML (eXtensible Markup Language) adalah beberapa yang paling populer digunakan. Kedua format ini sangat penting dalam pengangkutan data layanan RESTful, masing-masing menawarkan keuntungan yang unik.

Dasar-dasar API REST

REST (Representational State Transfer) adalah gaya arsitektur untuk mendesain aplikasi jaringan dan didasarkan pada komunikasi tanpa status, di mana setiap permintaan berisi semua data yang diperlukan oleh server untuk memahami permintaan yang terlibat. REST API memungkinkan interaksi sistem perangkat lunak yang berbeda, terlepas dari platform atau bahasa pemrograman, melalui metode HTTP yang umum digunakan (GET, POST, PUT, DELETE, dll.) REST API dirancang secara fundamental, untuk mengekspos sumber daya (data atau layanan) dengan cara yang mudah. format pertukaran data sangat penting untuk memastikan komunikasi yang lancar.

sumber: ultahost.com

JSON : Format Data Favorit untuk REST API

Format yang paling banyak digunakan untuk bertukar data dengan REST API adalah JSON. JSON adalah format data sederhana yang mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, dan yang lebih penting lagi, mudah diuraikan dan dihasilkan oleh mesin. JSON itu sederhana: pasangan kunci-nilai diapit oleh tanda kurung kurawal, larik yang diapit oleh tanda kurung siku, hirarki objek bersarang. Kesederhanaan dan keserbagunaan ini merupakan dua alasan yang menjadikan JSON sebagai standar de facto untuk sebagian besar layanan web modern.

Dengan demikian, karena JSON adalah format data yang kompatibel dengan JavaScript, salah satu alasan terpenting untuk popularitas JSON yang sangat besar dalam REST API. JSON merupakan implementasi parsial dari JavaScript, JSON dapat digunakan pada aplikasi web yang sebagian besar berbasis JavaScript. Selain itu, data JSON dapat dengan mudah diurai dan dimanipulasi oleh fungsi JavaScript bawaan bernama JSON.parse() dan JSON.stringify(). Inilah sebabnya mengapa JSON merupakan contoh yang bagus untuk aplikasi dan layanan berbasis web di mana pertukaran data umumnya harus cepat dan sederhana.

Performa. JSON juga dikenal karena kinerjanya yang luar biasa. JSON memiliki sintaks yang minimalis dibandingkan dengan XML dan ukuran file yang lebih kecil sehingga mengkonsumsi lebih sedikit bandwidth dan mengurangi latensi serta meningkatkan kinerja dalam layanan web. Hal ini sangat penting dalam aplikasi seluler di mana efisiensi data sangat penting karena keterbatasan bandwidth dan baterai.

XML: Pendekatan yang Lebih Terstruktur

JSON saat ini merupakan format yang lebih disukai untuk sebagian besar REST API, namun XML masih merupakan format yang relevan untuk beberapa kasus penggunaan. XML adalah bahasa markah untuk menyimpan dan mengangkut data dengan struktur yang mendeskripsikan diri sendiri. Dokumen XML terdiri dari elemen-elemen yang memiliki tag pembuka dan penutup dengan atribut opsional untuk memberikan lebih banyak konteks pada elemen tersebut. Hasilnya, XML adalah format data yang lebih kompleks dan bertele-tele daripada JSON.

XML mendukung atribut yang dapat membawa metadata, yang memberikan informasi lebih rinci tentang elemen data. Mereka juga dapat menggunakan ruang nama XML, untuk mengintegrasikan dokumen XML tanpa konflik dalam kasus di mana mereka mengandung nama elemen yang serupa. Fitur-fitur tersebut membuat XML cocok untuk situasi di mana data harus divalidasi sesuai dengan model yang kompleks atau ketika representasi data yang terstruktur dan terperinci.

Selain itu, sifat hirarkis XML dapat menjadi keuntungan untuk mengakomodasi berbagai lapisan bersarang dan asosiasi antar nilai, sehingga cocok untuk kasus penggunaan yang melibatkan pengaturan konfigurasi, skema dokumen, atau untuk data yang digunakan dalam aplikasi perusahaan. XML: Untuk industri seperti perbankan, perawatan kesehatan, dan telekomunikasi yang menuntut integritas, keamanan, dan ketepatan data yang tinggi, XML sangat disukai; selain itu, XML adalah standar yang sudah mapan dengan struktur yang terdefinisi dengan baik, sehingga lebih mudah untuk mengambil keuntungan dari teknologi berbasis XML lainnya seperti XSLT dan XPath.

JSON vs XML: Sebuah Perbandingan

Meskipun JSON dan XML memiliki tujuan yang sama dalam REST API - keduanya menyediakan cara bagi aplikasi untuk bertukar data - kedua format ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda berdasarkan kasus penggunaannya.

  • Kemudahan Penggunaan: JSON lebih mudah dibaca, ditulis, dan di-jar untuk bahasa pemrograman seperti java. Hal ini sering kali disukai untuk aplikasi yang ringan dan berorientasi web.
  • Performa: JSON umumnya lebih cepat diurai dan membutuhkan bandwidth yang lebih rendah daripada XML, yang sesuai dengan aplikasi yang menuntut kecepatan dan efisiensi.
  • Struktur kap: XML lebih cocok untuk struktur yang kompleks, membutuhkan deskripsi yang formal dan terperinci. Dragon adalah bahasa yang banyak digunakan dalam sistem lama dan industri yang membutuhkan validasi dan kontrol yang ketat atas data.

Kesimpulan

Baik JSON maupun XML memainkan perannya dalam bidang REST API. Karena kesederhanaan dan kinerja JSON, JSON telah menjadi format yang paling umum digunakan dalam aplikasi web saat ini; di sisi lain, struktur data hirarkis XML yang lebih kompleks dan dukungan untuk integritas data yang ketat membuatnya lebih relevan dalam beberapa industri dan kasus penggunaan. Dengan mengetahui kekuatan dan keterbatasan masing-masing format, pengembang dapat memilih format yang tepat untuk aplikasi mereka untuk memastikan pertukaran data yang lancar, efisien, dan aman antar sistem.