Blogger Jateng

Debugging dan Pemecahan Masalah Tes Selenium

Selenium adalah kerangka kerja yang banyak digunakan untuk mengotomatisasi peramban web. Framework ini memungkinkan penguji untuk menulis skrip yang meniru interaksi pengguna dengan situs web, memastikan fungsionalitas dan pengalaman pengguna sesuai dengan standar. Namun, sekuat apapun Selenium, tidak jarang kita akan menghadapi tantangan saat menulis atau menjalankan pengujian. Debugging dan pemecahan masalah ini adalah keterampilan penting bagi pengembang dan penguji. Artikel ini menguraikan praktik dan strategi terbaik untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pengujian Selenium yang umum secara efektif.

1. Apa Saja Masalah yang Diketahui dengan Tes Selenium

Sebelum masuk ke solusi, akan sangat membantu untuk mengetahui jenis masalah yang biasa terjadi:
  • Elemen Tidak Ditemukan: Selenium tidak dapat menemukan elemen web karena DOM telah berubah, penunjuk lokasi tidak tepat, atau elemen tidak terlihat.
  • Masalah Sinkronisasi: Masalah waktu muncul ketika selenium mencoba berinteraksi dengan sebuah elemen sebelum elemen tersebut siap.
  • Perbedaan Browser: Pengujian dapat gagal karena ketidakkonsistenan browser dan perbedaan cara rendering halaman.
  • Kesalahan Skrip: Kesalahan skrip pengujian seperti kesalahan sintaks atau logika.
  • Masalah Lingkungan: Masalah konfigurasi, seperti versi driver yang salah atau konfigurasi Lingkungan dapat menyebabkan kegagalan.
  • Elemen Dinamis: Konten dinamis lain yang atributnya dihasilkan secara dinamis sehingga sulit untuk menemukannya.
sumber: geeksforgeeks.org

2. Langkah demi Langkah Proses Debugging

Debugging tes Selenium dapat dilakukan secara bertahap untuk mencoba mengisolasi dan mengidentifikasi masalah dan cara memperbaikinya.

(A). Mereproduksi Masalah

Mereproduksi masalah secara konsisten adalah langkah pertama untuk melakukan debugging. Gunakan solusi brute force di mana Anda mulai membagi skrip pengujian Anda menjadi satu baris skrip pada satu waktu untuk melihat di mana pengecekan gagal, atau jalankan saja di lingkungan yang terkendali. Gunakan alat debugging yang tersedia di IDE Anda, (breakpoints) untuk berhenti sejenak di beberapa bagian kode untuk memeriksa variabel dan status DOM.

(B). Memeriksa Log

Log sangat bagus untuk mengetahui apa yang salah. Ada berbagai jenis log yang dihasilkan Selenium, termasuk log WebDriver, log server, log aplikasi, dll. Di sinilah kita harus memeriksa log-log ini untuk mencari tahu lebih banyak mengapa hal tersebut gagal.

(C). Verifikasi Lokasi

Salah satu alasan umum untuk kegagalan pengujian adalah locator yang salah. Validasi strategi locator Anda menggunakan DOM, periksa DOM menggunakan alat pengembang browser. Gunakan berbagai jenis locator seperti XPATH, CSS Selectors atau ID untuk melihat mana yang bekerja paling baik.

(D). Menangani Masalah Sinkronisasi

Masalah pengaturan waktu sering terjadi ketika Selenium mencoba berinteraksi dengan elemen sebelum elemen tersebut dimuat secara penuh. Gunakan penantian eksplisit WebDriver, seperti WebDriverWait, untuk menghentikan sementara eksekusi sampai kondisi tertentu terpenuhi. Sebagai contoh:

from selenium.webdriver.common.by import By
from selenium.webdriver.support.ui import WebDriverWait
from selenium.webdriver.support import expected_conditions as EC

wait = WebDriverWait(driver, 10)
element = wait.until(EC.presence_of_element_located((By.ID, "example_id")))

(E). Jalankan dalam Mode Debug

Sebagian besar IDE memungkinkan Anda menjalankan skrip dalam mode debug. Mode ini memungkinkan eksekusi langkah demi langkah, sehingga membantu Anda menentukan dengan tepat baris yang menyebabkan masalah. 

3. Praktik Terbaik dalam Pemecahan Masalah

(A). Memodularkan Tes

Susun skrip pengujian Anda secara modular, di mana Anda memiliki tim yang lebih kecil dan lebih modular. File yang lebih kecil akan memudahkan untuk mengisolasi dan men-debug bagian tertentu dari skrip.

(B). Gunakan Screenshot

Setiap kali pengujian gagal, ambil tangkapan layar secara otomatis. Isyarat visual untuk mengisolasi masalah antarmuka pengguna dan memvalidasi UI sesuai dengan kondisi yang diinginkan.

(C). Memanfaatkan Log

Pencatatan - Gunakan pencatatan ekstensif dalam skrip Anda untuk mendokumentasikan tindakan dan hasil. Sebagai contoh:

import logging

 

logging.basicConfig(level=logging.INFO)

logging.info("Navigating to login page")

logging.info("Entering username")

(D). Pengujian Lintas Peramban

Pastikan kompatibilitas dengan menjalankan pengujian di beberapa browser. Gunakan platform pengujian berbasis cloud seperti BrowserStack atau Sauce Labs untuk menyederhanakan proses ini. 

4. Trik Teknologi untuk Mempermudah Debugging

(A). Alat Pengembang Peramban

Browser modern memiliki alat pengembang yang memungkinkan Anda untuk memeriksa elemen, aktivitas jaringan, dan debugging JavaScript. Penggunaannya akan membantu Anda memahami bagaimana perilaku aplikasi saat pengujian berjalan.

(B). Alat Debugging yang disediakan oleh Pihak Ketiga

Hal ini memungkinkan Anda untuk memanfaatkan fitur debugging dan pelaporan yang tersedia seperti yang ditawarkan oleh TestNG, JUnit, dan Allure untuk merampingkan proses untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah.

(C). Mode Tanpa Kepala

Jalankan pengujian dalam mode tanpa kepala untuk menghemat sumber daya dan mengidentifikasi masalah khusus untuk lingkungan non-UI. Namun, selalu validasi hasil di browser yang sebenarnya untuk keakuratannya.

Kesimpulan

Debugging dan pemecahan masalah pengujian Selenium membutuhkan pendekatan sistematis, menggabungkan keahlian teknis dengan alat yang efektif. Dengan memahami masalah umum, mengadopsi praktik terbaik, dan memanfaatkan alat debugging, penguji dapat memastikan skrip mereka kuat dan dapat diandalkan. Dengan strategi ini, Anda tidak hanya akan menyelesaikan tantangan saat ini tetapi juga membangun kerangka kerja otomatisasi pengujian yang lebih mudah dipelihara dan efisien.

Kembali ke>>>> Menggunakan Selenium untuk Pengujian Ujung ke Ujung